Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang
digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang.Pengobatan
dengan cara psikologis dari masalah yang bersifat emosional dimana seseorang
terlatih sengaja membangun hubungan profesional dengan pasien dengan tujuan :
a.
Menghapus,mengubah atau menghambat gejala
b.
Yang terganggu pola mediasi perilaku
c.
Meningkatkan pertumbuhan kepribadian yang positif.
Dapat disimpulkan bahwa psikoterapi adalah proses interaksi formal
2pihak(atau lebih) bertujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan pada suatu
pihak karena tidak berfungsi.Dasar psikoterapi,manusia pada dasarnya bisa dan
mungkin untuk dipengaruhi melalui intervensi psikologi yang direncanakan.
“Fenomena Psikoterapi
dalam Internet”
Komputer sebagai media komunikasi,yaitu komunikasi antara seseorang
individu dan individu lain dilakukan melalui komputer.Teknologi online juga
membuat sangat sederhana untuk berpartisipasi dalam dukungan komunitas dan
kelompok.Walaupun internet dikembangkan pada tahun 1960 penelitian lain yang
menunggunakan komputer untuk membiarkan individu berkomunikasi atau berbicara
untuk perangkat lunak Program.
- Perangkat lunak ini disebut ELIZA,adalah sebuah program perangkat lunak yang ditulis oleh Joseph Weizenbaum di 1960 untk meniru komunikasi seorang terapis.Ini adalah contoh pertama dari komputer dimediasi interaksi menggunakan bentuk yang sangat sederhana dari psikoterapi.
- E-Terapi,adalah sebuah modalitas psikoterapi baru yang menyediakan klien cara mengakses seorang profesional kesehatan mental secara online.e-terapi yang sering dilakukan melalui komunikasi e-mail dengan terapis,hal ini juga dapat termasuk chat dan koferensi video ,meskipun ini kurang sering digunakan.Juga disebut sebagai terapi online.
Menurut Ifdil (2013), e-konseling cukup efektif
jika pemasalahan yang dihadapi membutuhkan penyelesaian dengan segera sementara
tidak ada kesempatan atau terkendala jarak untuk tidak dapat
melakukan Face to Face. Dan ketika konseling online atau e-konseling
dilakukan dengan media yang lengkap (seperti menggunakan video call)
dengan didukung tersedianya jaringan internet yang sangat cepat
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan
psikoterapi via internet
Kelebihan :
> Menghemat waktu, karena klien tidak perlu
Repot-repot untuk datang ke tempat Psikoterapis
> Lebih Hemat dan Murah, biasanya
Psikoterapi yang di Lakukan secara Online memiliki Cost harga yang lebih murah
ketimbang Datang langsung ke Tempat Terapis, bahkan ada Psikoterapis yang tidak
di pungut biaya alias Gratis
> Cocok untuk Orang yang Memiliki Kepribadian
Tertutup alias Pemalu, biasanya orang Pemalu akan lebih terbuka dan Berani jika
Terapis di lakukan jarak jauh ketimbang Bertatap Muka langsung
Kekurangan :
> Sang Terapis, dalam hal ini sang Psikolog,
tidak mengetahui bagaimana keadaan klien sesungguhnya itu seperti apa.
> Terapis tidak bisa mengetahui bagaimana
Bahasa Tubuh si Klien, tatapan mata klien, dan cara bicara si klien, seperti
kita tahu bahwa bahasa tubuh, tatapan mata, dan cara bicara merupakan entry
point bagi seorang Psikolog untuk bisa mengetahui Kepribadian, karakteristik,
dan bahkan Permasalahan yang sedang di alami Sang Klien
Layanan Konseling Melalui Internet
1. Kegiatan konseling
dilakukuan dalam setting dunia maya yang mungkin saja bisa dimasuki oleh pihak
ketiga mapun beresiko dibajak oleh hacker.
2. Kedua belah pihak
akan berpikir dan berbagi pemikiran biasanya melalui teks. Hal ini bisa juga
dilakukan secara langsung atau melalui chat, video, conference, instant
messaging maupun secara virtual.
3. Konseling internet melalui interaksi yang kebanyakan berbasis teks,
beberapa huruf berubah menjadi kode-kode atau singkatan, untuk menggambarkan
emosi yang ditujukan dilakukan dengan emoticon.
Jurnal Referensi
Moulding, Nicol. 2007. Online counselling:
With particular focus on young people and support. CPHJournal.com. volume 3
issue 1. page 25-32
Ifdil. (2013). Konseling online sebagai salah
satu bentuk pelayanan e-konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1,
(1), 15-21.
Nabilah.
2010. Pengembangan
Media Layanan Konseling Melalui Internet di Perguruan Tinggi. Universitas
Negeri Jakarta
Ardi, Zadrian dan Frischa Meivilona Yendi.
(2013). Konseling online: sebuah pendekatan teknologi dalam pelayanan
konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1, (1), 1-5.
Zakiyah. (2014). Pengaruh dan efektifitas
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) berbasis computer terhadap klien cemas dan
depresi. E-Journal WIDYA Kesehatan dan Lingkungan, 1,
(1), 75-80.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar