It's no secret that the best thing about a secret is secretly telling someone your secret, thereby adding another secret to their secret collection of secrets, secretly.

Minggu, 03 April 2016

LOGOTHERAPY (Viktor Emile Frankl)



LOGOTHERAPY

Sejarah


 Hasil gambar untuk logoterapi

Logoterapi dikemukakan oleh Viktor Emile Frankl. Frankl lahir pada tanggal 26 Maret 1905 di Wina dari pasangan Gabriel Frankl dan Elsa Frankl. Frankl yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dibesarkan dalam keluarga yang religius dan berpendidikan. Ibunya seorang Yahudi yang taat, dan Ayahnya merupakan pejabat Departemen Sosial yang banyak menaruh perhatian pada kesejahteraan sosial. Frankl menaruh minat yang besar terhadap persoalan spiritual, khususnya berkenaan dengan makna hidup.




Pengertian Terapi

Logoterapi adalah bentuk psikoterapinya yang didasarkan upaya memfokuskan klien kepada sebuah pengenalan dan penerimaan dirinya sendiri dengan cara-cara bermakna sebagai bagian dari suatu totalitas, termasuk dunia nyata yang di dalamnya mereka harus berfungsi. Pendekatan Viktor E. Frankl menyatukan elemen-elemen psikologi dinamik, eksistensialisme dan behaviorisme. Pendekatan Viktor E. Frankl menyatukan elemen-elemen psikologi dinamik, eksistensialisme dan behaviorisme. Viktor Emil menekankan pentingnya kemauan akan arti manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri kemudian manusia harus mencoba untuk memenuhinya. Menurut Frank, kehidupan mempunyai makna dan harus dijalani.
Prinsip utama dari logoterapi ini adalah mencari makna dalam hidup. Sedangkan konsep dasar logoterapi adalah kebebasan, berkeinginan, keinginan akan makna, dan makna hidup. Logoterapi mempunyai arti, yaitu kata logo (bahasa Yunani = logos), yang berarti makna dan juga rohani. Sedangkan terapi (bahasa Inggris = therapy) yang memiliki arti penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit. Jadi dapat disimpulkan bahwa logoterapi adalah penggunaan teknik-teknik menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup.
Dalam psikologi, logoterapi dikelompokkan dalam aliran eksistensial atau Psikologi Humanistik. Logoterapi dapat dikatakan sebagai corak psikologi yang memandang manusia, selain mempunyai dimensi ragawi dan kejiwaan, juga mempunyai dimensi spiritual, serta beranggapan bahwa makna hidup (the meaning of life) dan hasrat akan hidup bermakna (the will to meaning) merupakan motivasi utama manusia. Frankl memandang spiritual tidak selalu identik dengan agama, tetapi dimensi ini merupakan inti kemanusiaan dan merupakan sumber makna hidup yang paling tinggi


Tujuan Terapi

Tujuan logoterapi lainnya adalah sebagai berikut:
1.     Memahami adanya potensi dan sumber daya rohaniah yang ada pada setiap orang tanpa dipengaruhi ras, keyakinan, dan agama.
2.     Menyadari sumber-sumber dan potensi itu sering ditekan, terhambat, diabaikan, dan terlupakan.
3.     Memanfaatkan daya tersebut untuk bangkit dari penderitaan untuk mampu menemukan makna dan menghadapi berbagai rintangan di kehidupan setelahnya.
Langkah Konseling Dalam Logoterapi

a. Mengambil jarak atas gejala
konselor membantu menyadarkan klien bahwa kondisi yang dialaminya dapat dikendalikan. 

b. Modifikasi Sikap
dimana konselor membantu klien untuk mendapat pandangan baru tentang diri dan kondisinya. Kemudian individu menentukan sikap agar klien bisa menentukan arah dan tujuan hidupnnya. 

c. Pengurangan gejala
konselor menggunakan terapi ini untuk bisa menghilangkan dan mengendalikan gejala pada subjek. 

d. Orientasi terhadap makna
disini konselor dan klien bersama-sama membahas tentang nilai-nilai dan makna hidup yang secara potensial ada dalam kehidupan subjek, memperdalam dan menjabarkan menjadi tujuan yang lebih jelas.

  • Karakteristik konseling logoterapi adalah jangka pendek, berorientasi masa depan dan berorientasi pada makna hidup. 
  • Konseling logoterapi dapat dilakukan secara fleksibel yaitu direktif atau non direktif dan tidak terpaku dalam tahapan pelaksanaannya. 
  • Konseling logoterapi diberikan kepada klien karena saat klien konseling mengalami ketidakjelasan makna dan tujuan hidup. Ini menyebabkan klien mengalami kehampaan dan kehilangan gairah hidup.
Teknik Terapi 

1. Teknik Intensi Pradoksal 

Teknik ini mampu menyelesaikan kecemasan yang disebabkan kecemasan anti sipatori dan hipertensi. Intensi paradoksal adalah keinginan terhadap sesuatu yang ditakuti. Dengan kata lain, jika takut akan sesuatu, ketakutan itu harus dihadapi. Contohnya insomnia, seseorang yang insomnia tidak seharusnya berbaring di tempat tidur, tetapi justru harus berusaha untuk tidak tidur selama mungkin, setelah itu baru ada sesuatu yang mendorong seseorang yang insomnia untuk tidur. 

2. Teknik De-Refleksi 

Teknik ini mempecayai bahwa persoalan kejiwaan berawal dari perhatian yang terlalu terfokus pada diri sendiri. Dengan cara mengalihkan perhatian pada orang lain, maka persoalan dalam diri sendiri akan hilang. Contohnya ketika seseorang merasa tidak puas secara seksual dengan pasangannya, maka yang harus dilakukan adalah memuaskan pasangannya tanpa memperdulikan kepuasan diri sendiri, maka persoalan di dirinya akan terselesaikan.


Daftar Pustaka

Corey, G. (1995). Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. “Cetakan Pertama terjemahan Mulyarto”. Semarang : IKIP Semarang Press 
Suprapto, Hana. (2013). Konseling Logoterapi untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup Lansia. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi Vol 1 (2) 190-198.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar